Buku tamu

Jumat, 21 Oktober 2011

my world


dibatas resah
telintas buih-buih dirimu

Aku ingin jadi sepertimu…
berfikir sepertimu...
lugas sepertimu…
setenang dirimu!.

ketika kau telah jauh menjelajah duniamu tanpaku
menikmati kebebasan akal tanpa menolehkan tanya padaku
betapa nikmatnya hidupmu
jika dibandingkan denganku
Aku masih duduk ditempat yang sama
saat terakhir kali kau memelukku…
rasanya hangat sekali.

hari-hari terasa keras ditemani matahari yang sengit dan bulan kaku
itu aku setelah kepergianmu
Kamu jadi mimpi setengah kabur
yang hanya bisa kulihat dilangit-langit kamarku.

Menjelang putus asa aku cacah saja matahari itu
biar gelap dunia
jadi aku bisa bersamamu terus tanpa ada yang tahu.

Akhirnya aku pergi dari hidupmu
bukan mencampakanmu tapi lari dari bodohku
yang diam-diam melilitkan perasaan tabu
pada kegelapanmu harap yang tidak bertepi

diam saja
jangan melakukan apapun
lari saja pergilah menjauh
Jangan membuatku membencimu
karena itu sia-sia saja
hanya akan membuatku semakin ....

ku sadari kenyataan membungkam keberanianku
menyimpan semua hembusan angin yang tak pernah sampai pada langit

tidak pernah ada jalan untukku berlari bersamamu
hanya pada gemericik air yang menyentuh bumi
bisa ku rasa wujudmu

aku angin yang menderu pada langit yang mendua pada api...

Tidak ada komentar: